Sirin berhasrat menyempurnakan separuh dari agamanya dengan menikah setelah Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu membebaskannya dari belenggu perbudakan dan setelah pekerjaannya mendatangkan banyak keuntungan, karena dia memang seorang yang ahli membuat periuk. Jatuhlah pilihannya pada budak wanita Abu Bakar ash-Shiddiq yang bernama Shafiyah untuk dijadikan pendamping hiudpnya. Shafiyah adalah seorang gadis muda yang cerah wajahnya, baik hatinya, pandai dan sangat disayangi penduduk Madinah yang mengenalnya. Gadis-gadis remaja dan orang-orang tua yang melihatnya memiliki pandangan yang sama bahwa dia adalah seorang wanita yang berpikiran cemerlang dan berbudi luhur. Yang paling menyayangi beliau adalah istri-istri Rasulullah, terutama Ummul Mukminin Aisyah. Pada hari yang telah direncakan, Sirin menghadap Khalifah Rasulullah, Abu Bakar ash-Shidiq untuk meminang Shafiyah. Abu Bakar segera menyelidiki hal ihwal agama si peminang seperti layaknya seorang ayah manakala putrinya hendak dipin